Jumat, 20 Maret 2015

Sejarah SMPN 1 BOYOLALI

Berikut adalah sejarah sekolah saya tercinta, SMP NEGERI 1 BOYOLALI yang berdiri sejak 1 September 1946 :)




Pada jaman penjajahan Belanda, di Boyolali berdiri sebuah sekolah setingkat SR/SD yang khusus untuk golongan priyayi atau pegawai yaitu HIS, sedangkan untuk golongan rakyat kecil adalah SR Tiga Tahun atau lebih dikenal dengan nama “Sekolah Angka Loro “.
Ketika Belanda kalah perang melawan Jepang serta merta kekuasaanpun beralih dari Belanda ke tangan Jepang dan HIS d ubah menjadi ”SR Dua Sempurna” dengan Bapak Agus Sujono sebagai kepala sekolah yang saat itu disebut ”Mantri Guru ”. Beliau mempunyai gagasan ingin mendirikan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang saat itu memang belum ada di Boyolali. Cita-cita itu terwujud pada tanggal 1 September 1946 dan sebagai kepala sekolah yang pertama adalah Bapak Arjono Windudipuro sedangkan Bapak Agus Sujono adalah sebagai pendiri atau perintis berdirinya SMP Negeri Boyolali. SMP Negeri menempati gedung HIS yang masih sangat sederhana, berdinding bambu, berpagar tumbuhan teh-tehan, dan alat-alat KBM yang masih sangat kurang, akan tetapi sekolah tetap berjalan lancar.
Pada tahun 1952 Bapak Arjono Windudipuro digantikan oleh Bapak Siswosubroto. Di bawah pimpinan beliau sekolah mengalami kemajuan pesat, hal ini terbukti pada saat ujian tahun 1953 SMP Negeri Boyolali mencapai peringkat ke-2 seindonesia. Sebagai hadiahnya pemerintah membuatkan 4 buah ruang kelas yang terletak di sebelah selatan. Sejak saat itulah SMP Negeri Boyolali menjadi favorit dan kebanggaan masyarakat Boyolali yang semakin sadar akan pendidikan dan perlu menambah SMP Negeri lagi.
Pada bulan Agustus 1957 berdirilah sebuah SMP yang terletak di Jalan Pandanaran di Ngrancah Wetan yang disebut SMP Negeri 2 Boyolali, sedangkan yang berada di Jalan Merapi disebut SMP Negeri 1 Boyolali.
Tahun 1969 Bapak Siswosubroto memasuki masa pensiun yang kemudian menjadi Direktur Bank Guna Daya, sebagai penggantinya adalah Bapak Hirlani, B.A. yang menjabat sampai dengan tahun 1982, dan ketika beliau ditunjuk sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 2 Boyolali sebagai penggantinya adalah Bapak Drs. Djokosoewarno.
Tahun 1992 Bapak Drs. Djokosoewarno dipromosikan menjadi Pengawas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, sehingga Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Boyolali digantikan oleh Ibu Th. Sri Hastuti.
Tahun 1996 nama SMP diubah menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Seiring dengan purna tugas Ibu Th. Sri Hastuti pada tahun 1998 pucuk pimpinan diemban olehBapak Drs. Djuwandi. Ketika beliau wafat pada tahun 2004 ditunjuk sebagai penggantinya adalah Ibu Suharni, S.Pd. yang menjabat sampai dengan tahun 2005. Pada saat  itu SMP Negeri 1 Boyolali memperoleh status sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Ketika beliau dipromosikan menjadi pengawas pada tahun itu juga maka yang menggantikan adalah Bapak Drs. Sunarto, M.Pd. Pada masa kepemimpinan beliau  inilah diletakkan dasar-dasar menuju sekolah bertaraf internasional yang diantaranya dengan membuka satu kelas program imersi dan kegiatan pembelajaran menggunakan sistem bilingual dan moving class. Satu tahun kemudian, tepatnya pada bulan Mei 2006, beliau ditunjuk untuk menjadi Kepala Sekolah di SMP Negeri 2 Boyolali dan digantikan oleh Bapak Drs. Suratno, M.Pd sampai  dengan bulan Juli  2009, yang mana pada tahun 2007 setelah  melalui usaha keras oleh segenap komponen sekolah status sekolah meningkat menjadi RSBI. Ketika beliau dipromosikan sebagai Kepala Bidang Pengembangan di Disdikpora Kabupaten Boyolali, maka pucuk pimpinan SMP Negeri 1 Boyolali diserahterimakan kepada Bapak Drs. H. Samsudin, M.Pd. Setelah melalui berbagai audit dan survey maka pada tanggal 7 Desember 2009 sekolah berhak mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dari Badan  Sertifikasi DQS, Jerman. Pada bulan Oktober 2010 beliau dipromosikan menjadi pengawas sehingga ditunjuklah Ibu Lisning Sumanti, S.Pd., M.Pd., M.M. sebagai penggantinya. Seolah-olah melengkapi prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh para pendahulunya maka  seperti tidak mau kalah, diluar prestasi-prestasi akademik yang semakin banyak diraih, beliau juga memperhatikan pembangunan fisik yang terwujud berupa dua buah gedung berlantai dua dan tiga serta dua buah mobil untuk operasional kegiatan-kegiatan sekolah. Hal ini tentu tidak terlepas dari perjuangan para pengurus komite yang terdiri dari Bapak Dr. Wibowo Murti Samadi, M.S., Bapak WE Djatmiko, S.Sos, Ibu Dra. Hj. Wiwis Trisiwi, M.M.,dan Bapak Dr. H. Moeljoto, S.H., M.Kn. yang selalu solid kompak bersinergi sehingga melahirkan banyak prestasi. Serasa anti klimaks, pada tanggal 8 Januari 2013 Mahkamah Konstitusi mengeluarkan Surat Keputusan tentang pembubaran status RSBI yang otomatis berpengaruh langsung kepada SMP Negeri 1 Boyolali. Pada tanggal 20 Agustus 2013 seiring dengan dipromosikannya beliau menjadi pengawas maka sebagai pengganti adalah Bapak Drs. Sudibyo, M.Pd.

Banyak sudah kejuaraan teraihkan. Banyak sudah prestasi tertorehkan. Sesuai jamannya, masing-masing kepala sekolah telah memberikan kontribusi yang tak terbantahkan. Kejuaraan-kejuaraan yang bersifat akademis maupun non akademis baik yang tingkat lokal sampai tingkat nasional telah sering dimenangkan.

Jalan telah dibentangkan, jembatan telah dihubungkan  kita tinggal melangkahkan kaki, mari bersama baktikan diri untuk martabat negeri tercinta, Indonesia.



SUMBER : http://smpn1byl.sch.id/index.php/profil/sejarah